Sabtu, 20 September 2014

Hujan Bukan Penyebab Banjir Kota



                                                                  (Antarafoto.com )
 
Banjir adalah suatu momok bagi masyarakat khususnya yang berada di bagian Kota Besar di Indonesia, karena adanya banjir seluruh kegiatan akan terhambat dan memberikan kerugian kerugian bagi infrastruktur Kota. Keinginan untuk hidup dengan nyaman terkadang sudah mulai terkurangi oleh adanya banjir, namun sebagian besar penyebab banjir yang ada di Kota adalah karena prilaku manusianya itu sendiri. Seperti yang di jelaskan oleh Menteri PU RI penyebab banjir Kota disebabkan oleh selain akibat faktor alam seperti curah hujan, topografi, penurunan permukaan tanah, pendangkalan sungai dan rob,  juga disebabkan oleh perilaku manusia seperti merubah kawasan lindung, membangun rumah dibantaran kali, merubah tata guna lahan sehingga turut mempercepat run-off air ke Jakarta. Kondisi itu masih diperburuk lagi dengan kebiasaan warga masyarakat yang masih membuang sampah ke sungai. 

Dalam dunia teknik sipil banjir dikenal sebagai Surface Runoff yaitu aliran yang berada di atas permukaan, air yang berasal turun dari hujansebagian besar mengalir menjadi aliran permukaan, inilah yang disebut dengan banjir. Idealnya air hujan yang turun ke permukaan bumi dapat meresap kedalam tanah (Infiltration). Air tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada lajur/zona jenuh air (zone of saturation). Air tanah terbentuk berasal dari air hujan dan air permukan , yang meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan kemudian meresap makin dalam (percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah. Air tanah mempunyai 3 (tiga) fungsi bagi manusia (Toth, 1990) yaitu:

  1. Sebagai sumber alam yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia.
  2. Bagian dari hidrologi dalam tanah yang mempengaruhi keseimbangan siklus hidrologi global.
  3. Sebagai anggota/agen dari geologi.

 Air Hujan yang idealnya menjadi air tanah dan dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh masyarakat akhirnya menjadi sebuah musibah banjir akibat dari air hujan yang tidak dapat meresap kedalam tanah, hal tersebut dikarenakan pembangunan pembangunan di daerah perkotaan menutup kontak antara air hujan dengan tanah, maka terjadi aliran air (Surface Runoff) yang sangat besar, ditambah pula dengan buruknya jaringan drainase yang ada tidak sesuai dengan volume yang dibutuhkan, dan juga diperparah dengan kebiasaan buruk para masyarakat kota dengan membuang sampah di kali, khususnya warga yang tinggal di bantaran kali juga memberikan dampak negatif bagi sistem drainase.

Walaupun banjir sering terjadi sebagai masyarakat kota seharusnya memiliki kesadaran yang tinggi akan masalah ini, secara bersama-sama dapat dilakukan pengendalian pengendalian banjir yang dilakukan oleh Pemerintah daerah dan seluruh masyarakat. Dengan melakukan upaya upaya pengendalian banjir. 
                                                        (Banjir Kota - R.J. Kodoatie)

Semua upaya pengendalian banjir sangat penting jika didukung oleh prilaku masyarakat dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak tinggal di bantaran sungai, dll. Ketika semuanya bersinergi bersama secara konsisten dalam melakukan pengendalian banjir, maka banjir di kota kota besar khususnya akan dapat dikurangi sehingga tidak menimbulkan kerugian kerugian. 

Kahfi Aulia Rahman. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar