Selasa, 11 Juni 2019

Batu Loncatan


Sudah sekian lama gue melupakan sebuah kegiatan yang sebenarnya bukan sebuah hobi atau pekerjaan yang disukai, tetapi kadang-kadang dibutuhkan untuk sedikit meringankan beban fikiran yang sudah menumpuk dikepala. Tulisan terkahir dibuat yaitu tahun 2014 saat gue sepertinya masih kuliah di semester pertengahan yang pada saat itu juga sedang pusing memikirkan tugas akhir dan kelulusan. Pada akhirnya gue lulus dengan nilai yang cukup memuaskan pada bulan Agustus 2016. Mungkin tulisan ini gue tulis untuk flashback apa yang gue alamin semenjak kelulusan menyandang predikat sarjana hingga hari ini. Lulus Sarjana Teknik Sipil dengan IPK 3,09 dan dengan kemampuan yang masih dalam taraf rata-rata manusia normal di zaman ini menurut gue menjadi sesuatu yang kurang membanggakan, gue berfikir apakah akan mampu bertahan di dunia Kerja yang selalu berkembang secara cepat. Dengan menyampingkan fikiran tersebut gue coba untuk memulai karir pekerjaan setelah lulus.



Gue bekerja pertama kali sebenarnya bukan setelah lulus kuliah, yaitu saat masih kuliah gue pun sudah bekerja di sebuah konsultan perencana yang dimiliki oleh salah satu dosen di kampus gue, banyak ternyata dosen yang memiliki perusahaannya sendiri selain menjadi seorang dosen, dulu gue berfikir menjadi dosen adalah sesuatu yang sangat menjanjikan dalam hal ekonomi tetapi sepertinya tidak juga. Bekerja di konsultan perencana tersebut sampai gue lulus pun masih bekerja pada perusahaan tersebut, sebuah perusahaan kecil yang memfokuskan pekerjaan dalam bidang Sumber Daya Air.  Hingga pada akhirnya di suatu titik gue merasa jenuh dengan pekerjaan tersebut. Gue mencoba mencari pekerjaan lain dengan tujuan untuk mencari hal yang baru dan sebagai media untuk diri gue berkembang menjadi lebih dari sebelumnya. Tidak sampai satu tahun gue berkeja di perusahaan tersebut dan pada akhirnya gue resign pada Desember 2016. Banyak pengalaman yang gue ambil dari pekerjaan sebelumnya di konsultan perencana tersebut, Banyak teman-teman yang sudah seperti keluarga sendiri, dan banyak hal lainnya yang dapat diekenang. Dengan berfikir bahwa sudah saatnya gue berkembang dan lompat lebih jauh lagi untuk menggapai karier pekerjaan yang lebih dari sebelumnya.

Terkadang dalam sebuah hidup kita butuh sebuah batu loncatan untuk mencapai apa yang kita inginkan, seperti halnya yang gue alamin saat itu, bekerja di perusahaan konsultan kecil di sebuah kota di pulau jawa, gue jadikan sebuah batu loncatan untuk mencapai apa yang gue inginkan. Dan hal yang paling penting yang gue sadari saat itu adalah, lulus dari sebuah perguruan tinggi dan menyandang gelar sarjana dengan keilmuan yang telah dipelajari masih belum cukup untuk menjalani kehidupan di dunia kerja, gue dan temen-temen lainnya harus tetap belajar dan belajar, karena perkembangan informasi, ilmu dan teknologi selalu berkembang dengan sangat cepat. Saat lulus kuliah dan wisuda gue merasa bangga karena sudah lulus, saat masuk dunia kerja gue merasa bukan siapa-siapa, ijazah hanya selembar kertas yang menunjukan gue pernah kuliah bukan menunjukan gue memiliki pengetahuan dan ilmu.  

Selasa, 21 Oktober 2014

Kampusku Kehidupanku Masadepanku



Semester baru di Universitas, siapa yang tidak bahagia ? siapa yang tidak senang? Kehidupan baru yang dulunya masih berseragam abu-abu sekarang sudah tidak berseragam lagi, bebas menggunakan pakaian apa saja. Mungkin kalian pernah menonton atau melihat film FTV yang setiap pagi siang maupun sore pasti ada dan ceritanya sudah dapat dipastikan sama, kebanyakan film itu bernuansa pendidikan di Universitas, tetapi setelah kalian masuk ke Universitas rasanya seperti melihat sungai di gurun pasir, yang terlihat enak menyegarkan padahal samasekali tidak. Ya itulah kehidupan kampus, tidak semudah yang ada di FTV, khususnya yang berada di Fakultas Teknik. Kehidupan di fakultas ini banyak sekali rintangan yang harus dihadapi, khususnya rintangan berupa tugas yang sangat menumpuk dan hal ini juga melatih kemampuan kita dalam berfikir. Saat awal menjadi mahasiswa baru memang sangat berat dalam menyesuaikan keadaan yang jauh berbeda, tetapi setelah memasuki semester 2 semuanya sudah menjadi biasa, biasa kita lakukan semua kegiatan kampus, ada yang ikut organisasi ada yang sibuk belajar dll. 

Semangat kuliah mulai bangkit dan sangat membara ketika memasuki semester 2 dan pada akhirnya semester 7 mulai luntur semangatnya. Bukan tanpa alasan, hal ini dikarenakan banyak dari teman-teman satu angkatan yang berangkat PKL, tentunya tidak semua berangkat secara bersamaan, tapi dari hal ini mengakibatkan kampus menjadi sepi , setiap datang ke kampus pagi-pagi berasa seperti berada di rumah hantu, teman-teman yang dulu biasanya ada di kampus mulai hilang satupersatu. Ditambah lagi dengan banyaknya jam luang yang sangat panjang atau jeda antar kuliah yang panjang. Kalau kata mahasiswa sekarang banyak gabutnya di kampus, status mahasiswa seperti kamuflase dari pengagguran. Tetapi hal ini harusnya dapat di atasi dengan semakin banyaknya waktu luang semakin banyaknya waktu kita untuk meningkatkan keilmuan kita. Terkadang pemikiran yang seperti ini terlintas dikepala tetapi rasa bosan yang sangat mengalahkannya, jadinya apa ? ya jadinya makin banyak waktu luang makin banyak kita melupakan pelajaran, makin banyak kita bermain.
Ya memang idealnya mahasiswa yang khususnya sudah semester 7 – 8 sudah harus mempersiapkan bekal yang nantinya akan mereka bawa di dunia kerja, semakin lebih rajin belajar di semester akhir, atau mungkin bahkan melakukan penelitian penelitian yang nantinya akan berguna. Intinya gunakan waktu dengan baik dan seefisien mungkin, karena waktu itu sesuatu yang sangat berharga dibandingkan dengan apapun didunia ini. Rasa bosan tidak bisa disalahkan, karena pasti setiap mahasiswa akan merasakannya, tapi hal yang sangat luarbiasa jika rasa kebosanan itu dijadikan bahan bakar alternative mahasiswa dalam meningkatkan keilmuannya di bidangnya masing-masing. Pesan saya bagi semua mahasiswa adalah mari kita sama-sama memanfaatkan waktu yang ada dengan maksimal, ingat waktu tidak bisa diulang kembali, dan juga pintar pintarlah kita dalam manajemen kebosanan, karena sudah sifatnya manusia untuk bosan dan keharusan bagi kita untuk menanganinya, Akhir kata tetap semangat kuliah, semangat menuntut ilmu, ingat orangtua kita bangga saat ilmu yang kita dapat berguna bagi Bangsa dan Negara. 

“Selalu semangat ya semuanya, jangan pernah melupakan angkatan kita, bersama menjadi keluarga, bersama menjadi sebuah titik perjuangan,Sipil Jaya !! “
Dari saya 102